Jumat, 26 Desember 2014

Brigjen Pol Drs Asep Suhendar M.Si

                                Kediaman rumah Bapak Brigjen Pol Drs Asep Suhendar M.Si










Kamis, 16 Oktober 2014

Polisi Udara Pondok Cabe Tangerang

                                         Baharkam Polisi Udara Pondok Cabe Tangerang
Alimin SGuricci bersama bang Ipda Albert Hutagalung S.IK Saat mengunjungi mabes polisi udara Tangerang





Jumat, 05 September 2014

Bersama Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw



Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw


Paulus Waterpauw lahir di Fakfak, 1963, usia 10 tahun dia kemudian pindah ke kota Surabaya. Di kota pahlawan ia tumbuh hingga remaja, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan Akademi Kepolisian dan lulus tahun 1987. pangkat Inspektur dia bertugas di Poltabes Surabaya. Sebelum kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Menteng Jakarta, Komandan Puskodal Polres Jakarta Pusat dan Wakapolresta Tangerang.
Lulus Sespim Paulus Waterpauw kembali ke Tanah kelahirannya dan di percaya menjabat sebagai Kapolres Mimika, saat disana kerap terjadi perang suku. tak lama setelah bertugas di Mimika, konflik dua warga pun reda.
Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, sosok pria yang dikenal kerap turun ke tengah-tengah warga yang sedang berkonflik, kemudian dipercaya menjabat Kapolresta Jayapura. Di kota yang merupakan barometer Kamtibmas Papua, ayah dari tiga anak itu benar-benar mengimplementasikan paradigma Polri sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. Dia juga mengimplementasikan Perpolisian masyarakat, dimana, Polisi semakin dekat dan bersahabat dengan masyarakat. Hasilnya, situasi Kota Jayapura benar-benar kondusif. Kampung Nafri yang terkenal sangat rawan baik pemalakan maupun penghadangan dan penembakan, benar-benar jauh dari kesan angker. Paulus Waterpauw tidak segan-segan turun ke Kampung Nafri dan beraudensi dengan warga.
Hampir dua tahun menjadi Kapolresta Jayapura, Paulus Waterpauw kemudian dipercaya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Papua.  hanya hitungan bulan, ia kemudian mendapat kepercayaan menjadi komandan Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta. Tiga tahun menjabat Direskrim, suami dari Roma Pasaribu itu kemudian di tarik ke Bareskrim Mabes Polri sebagai penyidik. Selanjutnya menjadi Widyasuara di Sespim Polri Lembang Bandung. Saat menjadi pengajar Sespim, pangkatnya kemudian menjadi Bintang.
Freeport kemudian bergolak dengan adanya aksi mogok kerja oleh ribuan karyawan. Ia lantas ditugaskan untuk memediasi kebuntuan manajemen Freeport dengan para karyawan, sebelum kemudian dipercaya menjadi Wakapolda. Dalam amanatnya Kapolda Papua usai prosesi pelantikan mengatakan, sertijab ini, merupakan hal yang mengandung makna terutama  didalam pengembangan karier dan tindak lanjut pentahapan regenerasi kepemimpinan di intitusi Polri. Sertijab ini juga  hendaknya dilihat suatu momentum untuk melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas yang telah dilaksanakan,’’paparnya.
Kapolda juga menjelaskan bahwa sebagaimana diketahu Polda Papua sedang menghadapi tantangan dan permasalahan Kambtimas, seperti Aksi mogok kerja karyawan PT.Freeport Indonesia di timika, kasus kongres rakyat papua III dan beberapa kasus penembakan di Timika, maupun di puncak jaya hingga menimbulkan korban meninggal dunia. “Kondisi saat ini membutuhkan pola sikap, pemikiran dan tindakan seperti gejolak. Dan satu lagi yang harus dipikirkan adalah agenda Pemilukada Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Papua dan Papua Barat, yang tentunya akan berpengaruh terhadap Kambtimas,” tandasnya.
Maka dari itu, seluruh jajaran senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan cepat yang disebabkan oleh hal-hal kecil dan tindak rasional. Yang mana jika tidak diantisipasi dengan cepat akan berubah menjadi permasalahan yang besar mengganggu situasi keamanan nasional dan mengundang perhatian dunia Internasional.
Sedangkan khusus untuk Wakapolda yang baru Kapolda menyampaikan selamat datang kembali di lingkungan Polda Papua yang sebelumnya meninggalkan Papua pada 13 Februari 2009 untuk bertugas di Mabes Polri.   “Selaku pimpinan saya memberi apresiasi yang tinggi atas kepercayaan pimpinan Polri yang memberikan pangkat Jendral dan memberikan jabatan Wakapoda Papua yang bekerja sebagai pengendali pelaksana tugas-tugas dan staf satker jajaran Polda 

Kamis, 17 Juli 2014

Profil Irjen. Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D

Irjen. Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. (lahir di PalembangSumatera SelatanIndonesia26 Oktober 1964; umur 49 tahun) adalah seorang perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Kombes. Pol. Tito Karnavian naik pangkat menjadi Brigjen. Pol. dan naik jabatan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Tito Karnavian menggantikan Brigjend. Pol. Saud Usman Nasution, yang menjabat Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri.
Sesuai dengan Telegram Rahasia Kapolri tertanggal 3 September 2012, Tito diangkat menjadi Kepala Kepolisian Daerah Papua menggantikan Irjen Pol Bigman Lumban Tobing dan sekarang menjabat Asrena mabes polri (2014)








Latar Belakang

Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang. Tito melanjutkan pendidikan Akabri tahun 1987. Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama beliau bersekolah di Xaverius dan menyam pendidikan di SMA Negeri 2 Palembang. Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Empat-empatnya ia lulus, tapi yang dipilih Akabri.

Pendidikan

Tito melanjutkan pendidikan Akabri tahun 1987. Tito menyelesaikan pendidikan di University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih S-1 dalam bidang Ilmu Kepolisian.
Tito Karnavian juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies, dan mengikuti pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, tahun 2008 sebagai kandidat PhD dalam bidang Strategic Studies. Maret 2013 ia menyelesaikan PhDnya dengan nilai excellent.

Karier[sunting | sunting sumber]

Penangkapan Tommy Soeharto[sunting | sunting sumber]

Karier Tito dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Densus 88[sunting | sunting sumber]

Tahun 2004, ketika Densus 88 Antiteror dibentuk untuk membongkar jaringan terorisme di Indonesia, Tito Karnavian yang saat itu menjabat Ajun Komisaris Besar (AKBP) memimpin tim yang terdiri dari 75 personel. Unit antiteror ini dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya (waktu itu) Irjen Firman Gani.

Penangkapan Dr Azhari

Tito juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Antiteror, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Konflik Poso

Densus 88 Antiteror juga berhasil menangkap 19 dari 29 warga Poso yang masuk dalam DPO di Kecamatan Poso Kota, 2 Januari 2007. Tito dan sejumlah perwira Polri lainnya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di balik konflik tersebut.

Penangkapan Noordin M Top

Terbongkarnya jaringan terorisme di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk pengepungan teroris di Solo pada 17 September 2009 yang menewaskan empat orang, termasuk satu di antaranya Noordin Moch Top.
Kejeniusan Tito dalam mengendus keberadaan Noordin inilah yang membuat Tito Karnavian mendapat promosi kembali. Tito kini menjadi orang nomor satu dalam Densus 88, detasemen antiteror Mabes Polri. Lima tahun lalu, Tito yang berpangkat AKBP juga memimpin unit kecil antiteror ini, yang kemudian berkembang menjadi detasemen khusus.

Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • SD di Palembang (1976)
  • SMP di Palembang (1980)
  • SMA di Palembang (1983)
  • Akademi Kepolisian (1987)
  • Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
  • Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK (1996)
  • Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998) 
  • Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
  •  Sespim Pol, Lembang (2000)
  • Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International StudiesNanyang Technological University, Singapore (magna cum laude)
  • Lemhannas RI PPSA XVII (2011)

Kursus

  • Advanced English Course, The British Council, Jakarta, Indonesia (1991)
  • Management of Serious Crimes (MOSC), AFP College, Canberra, Australia (2000)
  • Post Blast Investigation Course, Louisiana Police Academy, Batonrouge, USA (2001)
  • Anti Terrorism Course, British High Commissioner, Singapore (2005)
  • Maritime Security Conference and Course, Kuala Lumpur, Malaysia (2006)
  • National Tactical Officers Association (NTOA) Conference and Course, Los Angeles, USA (2006) 
  • Short Course on Radicalisation by Australian Foreign Affairs and Trade, Sydney, Australia (2010)
  • Gold Command Crisis Management Course, Bramshill Police Institute, UK (2010)

Penugasan Luar Negeri[sunting | sunting sumber]

  1. UK (Master's Degree Program - University of Exeter, United Kingdom) (1992 – 1993)
  2. Republic of Ireland (Comparative Study) (1992)
  3. France (Comparative Study) (1993)
    (Official visit to Paris Police Nationale and Gendarmerie) (2005, 2007, 2009, 2012)
  4. Spain (Comparative Study) (1993)
    (Official visit to Spanish Police – Madrid) (2005)
  5. The Netherlands (Comparative Study) (1993, 2002)
  6. Italy (Comparative Study) (1993)
  7. Austria (Comparative Study) (1993)
  8. USA (NYPD, LAPD, FBI ACADEMY Quantico- Official visit) (1997)
    Hawaii (Asian Crimes Conference) (2004)
    Hawaii (PASOC Conference on Terrorism) (2007)
    Washington DC (Conference and Lemhannas study trip) (2008, 2010, 2011)
  9. Mexico (official visit) (2001)
  10. New Zealand (Command & Staff College 7 months) (1998)
    (Guest Speaker in Anti Terrorism Conference) (2005)
  11. Vietnam (ASEANAPOL Conference Hanoi) (1998)
  12. Hong ong (official visit) (1998, 2002)
    (Investigation into an Intellectual Property Rights case) (2000)
  13. Australia (Official visit with the Chief of Indonesia Nat Police) (1997)
    (Course at Army Staff College) (1998)
    (Management of Serious Crime Course Canberra) (2000)
    (Radicalisation course in Sydney) (2010)
    (Seminar on Terrorism, Canberra and Sydney) (2010)
    Seminar on Terrorism di Canberra and Sydney (2011, 2012)
  14. South Korea (Interpol Conference – Seoul) (2002)
  15. Saudi Arabia (Umrah, Haji) (2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011)
  16. Switzerland (official visit) (2004)
  17. Singapore (Anti Terrorism Course, info sharing withSingaore Police, Force Conference) (2005)
    (Guest Speaker – Asian Conference on Global Security) (2007)
    Various Seminars, PhD program (2008-2012)
  18. Germany (Berlin, Koln, Heidelberg – Official visit to BKA) (2005)
  19. Malaysia (Maritime Security Conference and Course, SEARCCT) (2005, 2006)
    Sharing operation  (2008, 2009, 2010)
  20. Brunei (official visit) (2005)
  21. Turkey (Istanbul, official visit) (2005)
    (2nd Istanbul Conference on Terrorism and Global Security) (2007)
    GCTF Conference (2011)
  22. Philippines (Investigation into terrorism case) (2005)
    (Trainer in a joint course for INP and PNP officers) (2009)
  23. Japan (Tokyo, 1st Japan-ASEAN Dialogue on Counterterrorism) (2006)
    (Tokyo, Intersessional Meeting Japan-ASEAN Counter Terrorism Dialogue) (2007)
    Tokyo, Kobe, Kyoto – Official visit to NPA (2011)
  24. Thailand (official visit) (2006)
    (official visit to Indonesian Embassy) (2007)
  25. Jordan (1st Fusion Task Force –Anti Terrorism Interpol, Amman) (2006)
  26. Egypt (Official visit to Kairo and Alexandria) (2007)
  27. United Arab Emirates (Dubai – Official Visit) (2007)
  28. Pakistan (Islamabad-1st Meeting of Indonesia-Pakistan Joint Working Group on Terrorism) (2007)
  29. Russia, CT dialogue Indonesia and Russia in Moscow (2010)
  30. Cambodia (Speakers on Terrorism and Political Conflicts in Phnom Penh) (2009)
    (Indonesian Delegation for ASEANAPOL) in Siem Rep (2010)
  31. Poland – Head of Delegation for Anti Nuclear Smuggling – Interpol (2012)
  32. Paris- Co-ordination for investigating bomb blast at Indonesian embassy (2012)

Riwayat Jabatan

  • Perwira Samapta Polres Metro Jakarta Pusat (1987)
  • Kepala Unit Kejahatan Kekerasan Reserse Polres Metro Jakarta Pusat (1987–1991)
  • Wakil Kepala Polsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat (1991–1992)
  • Wakil Kepala Polsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat
  • Staf Pribadi Kapolda Metro Jaya (1996)
  • Kepala Polsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat (1996–1997)
  • Staf Pribadi Kapolri (1997–1999)
  • Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
  • Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
  • Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulawesi Selatan (2002)
  • Koordinator Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya (2002 – 2003)
  • Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003 – 2005)
  • Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004 – 2005)
  • Kapolres Serang Polda Banten (2005)
  • Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Polri (2005)
  • Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Polri (2006)
  • Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Polri (2006 – 2009)
  • Kepala Densus 88 Anti Teror Polri (2009-2010)
  • Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT (Jan 2011-21 Sept 2012)
  • Kepala Kepolisian Daerah Papua (21 Sept 2012 - sekarang)

Tanda Pangkat 

  • Letnan Dua Pol (1987)
  • Letnan Satu Pol (1990)
  • Kapten Pol (1993)
  • Mayor Pol (1997)
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (2001)
  • Komisaris Besar Polisi (2005)
  • Brigadir Jenderal Pol (2010)
  • Inspektur Jenderal Pol (2011)

Tanda Kehormatan/Pengahargaan

  • Bintang Adhi Makayasa (lulusan AKPOL terbaik (1987)
  • Bintang Cendekiawan (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Mayor ke Letnan Kolonel (2001)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Letnan Kolonel ke Kolonel (2005)
  • Penghargaan memimpin operasi anti teror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Kolonel ke Brigjen (2010)
  • Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
  • Bintang Nararya
  • Bintang Bhayangkara Pratam
  • Satyalencana Bhakti Nusa
  • Satyalencana Darma Nusa
  • Satyalencana Bhakti Buana

Kasus Menonjol yang Ditangani

  • Bulogate (Korupsi 1999)
  • Bom Kedubes Filipina, Jakarta (2000)
  • Bom Bursa Efek Jakarta, Jakarta (2001)
  • Bom Malam Natal Jakarta (2001)
  • Bom Plaza Atrium – Senen –Jakarta (2001)
  • Pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
  • Bom Makassar, Sulawesi Selatan (2002)
  • Bom di gedung MPR/DPR – Jakarta (2003)
  • Bom bandara internasional Sukarno Hatta Jakarta (2003)
  • Bom J.W. Mariott, Jakarta (2003)
  • Pembunuhan direktur PT. ASABA  oleh kelompok Gunawan Santosa (2004)
  • Bom Cimanggis Depok (2004)
  • Bom Kedubes Australia Jakarta (2004)
  • Bom Bali II (2005)
  • Mutilasi 3 siswi di Poso, Sulawesi Tengah (2006)
  • Bom Pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah (2005)
  • Mutilasi Kepala Desa Pinedapa, Poso, Sulawesi Tengah (2006)
  • Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, Jakarta (2009)
  • Operasi pengungkapan latihan paramiliter teroris di Aceh (2010)
  • Operasi pengungkapan perampokan bersenjata CIMB bank Medan (2010)
  • Operasi pengungkapan Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon Kota (2011)
  • Operasi Pengungkapan Bom Buku dan Parsel di Jakarta (2011)
  • Operasi Pengungkapan Terorisme Penembakan dan Bom di Aceh (2012)